Jumat, 18 Juli 2008

Jurnalisme Online dan Masa Depan Surat Kabar



Kemaren kelompok Saya dapat giliran mengerjakan tugas ini, jadi sedikit taulah tentang pembahasan kita kali ini. Jadi saudara-saudara sebangsa dan setanah air, marilah kita bersama-sama membahas permasalahan kita kali ini. Mudah-mudahan sodara-sodara sekalian juga jadi bisa tau gimana sebenarnya peran surat kabar tempo doeloe dan jurnalisme online yang sedang marak searang ini… are you ready pemirso….????


Pertama sekali, saya akan memperkenalkan terlebih dahulu jurnalistik itu sendiri. Jurnalistik itu adalah, suatu kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa-peristiwa. Begitu kata Curtis MacDougall, pada tahun 1972. salah satu contoh bentuk jurnalistik adalah surat kabar, pastinya sodara-sodara sekalian sudah tau bagaimana wujudnya surat kabar itu. Surat kabar itu sendiri merupakan wadah penyajian karya jurnalistik yang berupa informasi actual, hiburan, keterangan, atau penerangan dalam bentuk berita, tajuk, kritik, ulasan, ataupun artikel-artikel dengan menggunakan mediasi kertas. Surat kabar ini merupakan salah satu media dari jurnalisme konvensional untuk memberikan informasi kepada khalayak. Nah, saya yakin sodara-sodara sudah mengerti apa itu surat kabar dan bagaimana fungsinya.


Kalau begitu kita masuk ke jurnalisme online. Jurnalisme online itu sama saja seperti jurnalisme konvensional yang menghimpun berita dan fakta serta melaporkannya kepada khalayak, namun proses penyampaian informasinya dengan menggunakan media internet. Oleh sebab itu,pekerjaan jurnalis lebih mudah karena dapat dilakukan melalui PC atau computer. Jadi, sodara-sodara sekalian juga dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat melalui dunia maya atau bahasa gaulnya cyber space.

Bagaimana?? Pastinya sodara-sodara sekalian sekarang sudah tau perbedaan antara jurnalisme konvensional dengan jurnalisme online kan..??? kalau begitu, untuk lebih melengkapi ketahuan sodara-sodara sekalian, saya akan memberikan beberapa ciri-ciri jurnalisme online supaya sodara-sodara semakin bisa membedakan mana jurnalisme konvensional dan mana jurnalisme online.

Yang pertama, jurnalisme online bersifat real time. Artinya, berita, kisah-kisah, peristiwa=peristiwa, bias langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung.

Kedua, dari sisi penerbit. Maksudnya, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerengkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran; kapan saja dan dimana saja selama terhubung ke jaringan internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, ataupun kisah-kisah pada saat itu juga. Nah, inilah yang memungkinkan para pembaca seperti kita-kita ini untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terpadu.

Kemudian yang ketiga, jurnalisme online biasanya menyertakan unsure-unsur multimedia. Hal inilah yang memungkinkan jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.

Keempat, jurnalisme online bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, sodara-sodara sekalian dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas bahkan sama sekali berbeda.

Selanjutnya yang kelima, jurnalisme online tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal frmal sebagai lembaga pers. Bakan dalam kontes tertentu organisasi tersebut dihilangkan.

Keenam, jurnalisme tidak membutuhkan penyuntingan/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal dan tidak. Jadi, sodara-sodara sekalian kudu ati-ati dalam mengkonsumsi informasi dari jurnalisme ini, karena ngak jarang, infrmasinya hanya fiktif belaka.

Ketujuh, tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga sodara-sodara sekalian memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan.

Terakhir, jurnalisme online relative lebih terdokumentasi karena tersimpan dalamjaringan digital.


Nah, itu dia sedikit tentang cirri-ciri dari jurnalisme online. Mudah-mudahan sodara-sodara ngak salah lagi dalam membedakan antara jurnalisme konvensional dengan jurnalisme online. Ok, saya akan melanjutkan ke jenis-jenis jurnalisme online itu apa saja.

Yang pertama ada Mainstream News Sites. Kok bahasa asing segala yak..??? tenang… tenang… saya akan memberi penjelasannya. Mainstream News Sites itu adalah suatu jenis media berita online yang paling tersebar luas. Situs ini menawarkan pilihan editorial content. Banyak yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) denganya atau memang sengaja diproduksi untuk versi web. Tingkat komunikasi partisipatorinya adalah cenderung tertutup. Contoh dari situs ini adalah CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai surat kabar online.

Kedua, Index & Category Sites. Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (searh engines) tertentu seperti Altavista atau Yahoo, perusahaan riset pemasaran (Seperti Moreover) atau agensi (Newsindex) dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Disini, jurnalisme online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada dimanapun di World Wide Web.

Ketiga, Meta & Comment Sites. Ini merupakan situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media, misalnya Mediachanel, Freedomforu, Poynter’s Medianews. Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas seperti European Journalism Center (Medianews, Europemedia). Waduh, sepertinya membingungkan ya..?? tapi intinya jurnalisme jenis ini bias dijadikan sebagai pengawas media dan sebagai situs kategori.

Jenis yang keempat, Share & Discussion Sites. Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan public bagi konektifitas, dengan menyediakan sebuah platfon untuk mendiskusikan content yang ada dimanapun di internet. Dan kesuksesan internet pada dasarnya memang disebabkan karena public ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain dalam tingkatan global tanpa batas.


Jurnalisme Online VS Jurnalisme Konvensional

Wah… wah… dari judulnya, seperti pertarungan tinju saja ya..??? baiklah, setelah membahas tentang pengertian, cirri-ciri, dan jenis-jenis jurnalisme online, Saya akan mengajak sodara-sodara sekalian untuk mengetahui dimana letak perbedaan antara jurnalisme online dan jrnalisme konvensional.

  • Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang proses pencarian, pengolahan dan penyebarluasan informasinya melalui fasilitas dalam media internet. Sedangkan pada jurnalisme konvensional, proses pencarian, pengolahan, dan penyebarluasan fakta melalui proses kerja jurnalis yang menganut unsure 5W+1H (5W= what, where, who, when, why. 1H= how) dimana berpedoman pada etika jurnalisme dan dipastikan kebenarannya.

  • Batasan jurnalisme online adalah etika jurnalisme. Sedangkan pada jurnalisme konvensional adalah formal yang terdapat pada aturan dan etika jurnalisme.

  • Pada jurnalisme online terdapat unsure multimedia. Sedangkan pada jurnalisme konvensional tidak ada unsure multimedia.

  • Media yang digunakan dalam jurnalisme online adalah media internet untuk menyampaikan informasi dan berita kepada sodara-sodara sekalian sebagai komunikan. Sedangkan jurnalisme konvensional menggunakan media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, radio, televise dan sebagainya.

  • Kemudian, dalam penyajian berita, jurnalisme online relative lebih cepat daripada jurnalisme konvensinal seperti surat kabar yang memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pencetakannya. Inilah salah satu alasan mengapa kebanyakan sodara-sodara lebih memilih jurnalisme online.

  • Berita atau informasi pada jurnalisme online kebenaran beritanya kurang terjamin keakuratannya dibanding dengan surat kabar. Mengapa demikian?? Karena siapa saja dapat menulis apapun di sebuah blog walaupun dia bukan seorang wartawan. Jadi seperti yang Saya bilang di atas tadi, sodara-sodara kudu ati-ati dalam menggunakan jurnalisme online ini.

  • Jumlah berita yang ditayangkan di jurnalisme online lebih lengkap dan informasi yang dapat disampaikan dapat dilakukan secara cepat dan langsung kepada komunikan, terlebih lagi jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya didalam berita yang akan diterima oleh komunika. Dalam media cetak hanya dapat tersampaikan teks maupun gambar saja. Pastinya lebih menarik jurnalisme online dari segi penyajian, bukan???


Melihat penjelasan-penjelasan yang telah Saya jabarkan, mungkin sodara-sodara berfikir bahwa mungkin saja suatu saat nanti jurnalisme konvensiona, terutama surat kabar akan ditinggalkan oleh seluruh mahkluk di dunia ini mengingat bagaimana perkembangan yang dihadirkan oleh jurnalisme online.

Menurut penelitian di AS menyebutkan bahwa tingkat kesalahan berita surat kabar mencapai 18% dan tingkat kesalahan televise adalah 38%. Berdasarkan data tersebut , maka bukan suatu kemustahilan bila jurnalisme online bias mencapai kesalahan yang lebih tinggi lagi. Dari sini bisa kita lihat bahwa kebenaran suatu berita yang di tampilkan surat kabar jauh lebih terpercaya daripada jurnalisme online. Ini membuktikan bahwa surat kabar pasti masih akan di cari orang dan akan terus hidup walaupun jurnalisme online hadir dalam kemajuan teknologi. Jadi bagi sodara-sodara yang tidak mengerti menggunakan internet, tidak perlu khawatir!! Sodara-sodara sekalian pasti masih bias memperoleh informasi melalui surat kabar yang tidak akan pernah mati di telan kemajuan jurnalisme online. Karena walaupun masih katrok, surat kabar lebih terjamin kebenarannya dan dapat dibaca kapanpun dan dimanapun tanpa harus mengakses internet.

Jadi, selamat memilih media jurnalis mana yang akan sodara-sodara gunkan dalam memperoleh informasi.


Akhirnya sampailah kita pada akhir pertemuan… ^-^. Mudah-mudahan apa yang sudah Saya jelaskan dapat menambah pengetahuan sodara-sodara sekalian mengenai jurnalisme online dan jurnalisme konvensional. Maaf bila ada salah kata, maaf bila mungkin kurang dimengerti.

Terimakasih atas perhatiannya terhadap blog Saya ini. Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Jesus, kekurangan milik dorce… hehehehehe….





Tidak ada komentar: