Selasa, 22 Juli 2008



Rabu, 2 Juli 2008 | 06:26 WIB

JAKARTA, RABU - Pepatah mengatakan bola itu bulat. Namun, di antara yang bulat pasti ada yang paling bulat. Sekelompok tim peneliti internasional yang terdiri dari insinyur berbagai negara mengklaim telah membuat bola paling bulat di dunia.

Bukan bola sepak, voli, atau bola untuk bermain yang dibuat tim Avogadro Project ini, melainkan bola yang akan diusulkan sebagai standar internasional untuk satu satuan kilogram. Bola yang punya nilai ilmiah sangat tinggi tersebut menjadi salah satu obyek pembicaraan utama dalam konferensi Instrumentasi dan Teleskop Astronomi SPIE di Perancis, pekan lalu.

Tak mudah membuatnya. Bola tersebut terbuat dari isotop silikon murni, silikon-28, yang dibuat di mesin pengayaan uranium pada fasilitas bekas pembuatan senjata nuklir di Rusia. Dari Rusia, material tersebut diangkut ke lembaga metrologi Jerman untuk disusun menjadi bola kristal. Setelah enam kali gagal, akhirnya berhasil dibuat dua bongkah kristal masing-masing seberat 5 kilogram yang kemudian dikirim ke Australia.

Dengan peralatan optik presisi, bongkahan tersebut dibentuk menjadi bulatan kristal. Masing-masing berdiameter 93,75 milimeter dan massanya sebanding dengan standar kilogram yang dimiliki Australia saat ini. Saking halusnya, tingkat kekasarannya hanya 0,3 nanometer dan beda kelengkungan di berbagai titik antara 60-70 nanometer saja.
'Jika Anda membuatnya sebesar ukuran Bumi, kekasaran di permukaan hanya 12-15 milimeter dan variasi kelengkungannya 3-5 meter," ujar Achim Leistner dari Australian Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO).

Bola tersebut memang disusulkan sebagai standar kilogram yang akan ditentukan berdasarkan jumlah atom silikon dalam sebuah bola kristal. Untuk menghitung volume bola digunakan interferometer optik yang akan mengukur jarak antara satu titik dan titik lainnya dari 60.000 lokasi berbeda di permukaan bola. Sementara untuk mengukur kerapatan atom digunakan kristalografi sinar-X yang sanggup melihat struktur kristal susunan atom-atom dalam bola tersebut.

Dengan mengalikan volume dan kerapatan dapat diketahui jumlah atom silikon dalam sebuah bola. Tinggal disepakati berapa jumlah atom yang menjadi standar satu kilogram.

Kilogram merupakan satu-satunya standar pengukuran yang masih ditentukan dengan obyek fisik, yakni sebuah silinder platina iridium di Sevres, Perancis, yang sudah dipakai sejak 120 tahun lalu. Namun, yang menjadi masalah massa logam tersebut lambat laun mengalami perubahan sehingga tidak sama dengan 40 duplikatnya yang disebarkan ke berbagai belahan dunia.

Kelompok ilmuwan yang peduli dengan masalah tersebut mempertimbangkan untuk mendefinisikan ulang satuan kilogram. Komite internasional untuk berat dan pengukuran (ICWM) akan memutuskan perubahan tersebut pada 2011.

Jumat, 18 Juli 2008

Tau ngak sih..???

KALAU ANDA MAKAN SATE, JANGAN LUPA MAKAN TIMUN SETELAHNYA, KARENA..
KETIKA KITA MAKAN SATE SEBETULNYA IKUT JUGA KARBON DARI HASIL PEMBAKARAN
ARANG YANG DAPAT MENYEBABKAN KANKER. UNTUK ITU KITA PUNYA OBATNYA YAITU TIMUN
YANG DISARANKAN UNTUK DIMAKAN SETELAH MAKAN SATE, KARENA SATE MEPUNYAI
ZAT KARSINOGEN (PENYEBAB KANKER) TETAPI TIMUN TERNYATA PUNYA ANTI KARSINOGENIK.
JADI JANGAN LUPA MAKAN TIMUN SETELAH MAKAN SATE...




Jurnalisme Online dan Masa Depan Surat Kabar



Kemaren kelompok Saya dapat giliran mengerjakan tugas ini, jadi sedikit taulah tentang pembahasan kita kali ini. Jadi saudara-saudara sebangsa dan setanah air, marilah kita bersama-sama membahas permasalahan kita kali ini. Mudah-mudahan sodara-sodara sekalian juga jadi bisa tau gimana sebenarnya peran surat kabar tempo doeloe dan jurnalisme online yang sedang marak searang ini… are you ready pemirso….????


Pertama sekali, saya akan memperkenalkan terlebih dahulu jurnalistik itu sendiri. Jurnalistik itu adalah, suatu kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa-peristiwa. Begitu kata Curtis MacDougall, pada tahun 1972. salah satu contoh bentuk jurnalistik adalah surat kabar, pastinya sodara-sodara sekalian sudah tau bagaimana wujudnya surat kabar itu. Surat kabar itu sendiri merupakan wadah penyajian karya jurnalistik yang berupa informasi actual, hiburan, keterangan, atau penerangan dalam bentuk berita, tajuk, kritik, ulasan, ataupun artikel-artikel dengan menggunakan mediasi kertas. Surat kabar ini merupakan salah satu media dari jurnalisme konvensional untuk memberikan informasi kepada khalayak. Nah, saya yakin sodara-sodara sudah mengerti apa itu surat kabar dan bagaimana fungsinya.


Kalau begitu kita masuk ke jurnalisme online. Jurnalisme online itu sama saja seperti jurnalisme konvensional yang menghimpun berita dan fakta serta melaporkannya kepada khalayak, namun proses penyampaian informasinya dengan menggunakan media internet. Oleh sebab itu,pekerjaan jurnalis lebih mudah karena dapat dilakukan melalui PC atau computer. Jadi, sodara-sodara sekalian juga dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat melalui dunia maya atau bahasa gaulnya cyber space.

Bagaimana?? Pastinya sodara-sodara sekalian sekarang sudah tau perbedaan antara jurnalisme konvensional dengan jurnalisme online kan..??? kalau begitu, untuk lebih melengkapi ketahuan sodara-sodara sekalian, saya akan memberikan beberapa ciri-ciri jurnalisme online supaya sodara-sodara semakin bisa membedakan mana jurnalisme konvensional dan mana jurnalisme online.

Yang pertama, jurnalisme online bersifat real time. Artinya, berita, kisah-kisah, peristiwa=peristiwa, bias langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung.

Kedua, dari sisi penerbit. Maksudnya, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerengkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran; kapan saja dan dimana saja selama terhubung ke jaringan internet maka penerbit mampu mempublikasikan berita, peristiwa, ataupun kisah-kisah pada saat itu juga. Nah, inilah yang memungkinkan para pembaca seperti kita-kita ini untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terpadu.

Kemudian yang ketiga, jurnalisme online biasanya menyertakan unsure-unsur multimedia. Hal inilah yang memungkinkan jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.

Keempat, jurnalisme online bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, sodara-sodara sekalian dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas bahkan sama sekali berbeda.

Selanjutnya yang kelima, jurnalisme online tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal frmal sebagai lembaga pers. Bakan dalam kontes tertentu organisasi tersebut dihilangkan.

Keenam, jurnalisme tidak membutuhkan penyuntingan/redaktur seperti yang dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal dan tidak. Jadi, sodara-sodara sekalian kudu ati-ati dalam mengkonsumsi informasi dari jurnalisme ini, karena ngak jarang, infrmasinya hanya fiktif belaka.

Ketujuh, tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga sodara-sodara sekalian memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan.

Terakhir, jurnalisme online relative lebih terdokumentasi karena tersimpan dalamjaringan digital.


Nah, itu dia sedikit tentang cirri-ciri dari jurnalisme online. Mudah-mudahan sodara-sodara ngak salah lagi dalam membedakan antara jurnalisme konvensional dengan jurnalisme online. Ok, saya akan melanjutkan ke jenis-jenis jurnalisme online itu apa saja.

Yang pertama ada Mainstream News Sites. Kok bahasa asing segala yak..??? tenang… tenang… saya akan memberi penjelasannya. Mainstream News Sites itu adalah suatu jenis media berita online yang paling tersebar luas. Situs ini menawarkan pilihan editorial content. Banyak yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) denganya atau memang sengaja diproduksi untuk versi web. Tingkat komunikasi partisipatorinya adalah cenderung tertutup. Contoh dari situs ini adalah CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai surat kabar online.

Kedua, Index & Category Sites. Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (searh engines) tertentu seperti Altavista atau Yahoo, perusahaan riset pemasaran (Seperti Moreover) atau agensi (Newsindex) dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Disini, jurnalisme online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada dimanapun di World Wide Web.

Ketiga, Meta & Comment Sites. Ini merupakan situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media, misalnya Mediachanel, Freedomforu, Poynter’s Medianews. Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas seperti European Journalism Center (Medianews, Europemedia). Waduh, sepertinya membingungkan ya..?? tapi intinya jurnalisme jenis ini bias dijadikan sebagai pengawas media dan sebagai situs kategori.

Jenis yang keempat, Share & Discussion Sites. Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan public bagi konektifitas, dengan menyediakan sebuah platfon untuk mendiskusikan content yang ada dimanapun di internet. Dan kesuksesan internet pada dasarnya memang disebabkan karena public ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain dalam tingkatan global tanpa batas.


Jurnalisme Online VS Jurnalisme Konvensional

Wah… wah… dari judulnya, seperti pertarungan tinju saja ya..??? baiklah, setelah membahas tentang pengertian, cirri-ciri, dan jenis-jenis jurnalisme online, Saya akan mengajak sodara-sodara sekalian untuk mengetahui dimana letak perbedaan antara jurnalisme online dan jrnalisme konvensional.

  • Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang proses pencarian, pengolahan dan penyebarluasan informasinya melalui fasilitas dalam media internet. Sedangkan pada jurnalisme konvensional, proses pencarian, pengolahan, dan penyebarluasan fakta melalui proses kerja jurnalis yang menganut unsure 5W+1H (5W= what, where, who, when, why. 1H= how) dimana berpedoman pada etika jurnalisme dan dipastikan kebenarannya.

  • Batasan jurnalisme online adalah etika jurnalisme. Sedangkan pada jurnalisme konvensional adalah formal yang terdapat pada aturan dan etika jurnalisme.

  • Pada jurnalisme online terdapat unsure multimedia. Sedangkan pada jurnalisme konvensional tidak ada unsure multimedia.

  • Media yang digunakan dalam jurnalisme online adalah media internet untuk menyampaikan informasi dan berita kepada sodara-sodara sekalian sebagai komunikan. Sedangkan jurnalisme konvensional menggunakan media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, radio, televise dan sebagainya.

  • Kemudian, dalam penyajian berita, jurnalisme online relative lebih cepat daripada jurnalisme konvensinal seperti surat kabar yang memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pencetakannya. Inilah salah satu alasan mengapa kebanyakan sodara-sodara lebih memilih jurnalisme online.

  • Berita atau informasi pada jurnalisme online kebenaran beritanya kurang terjamin keakuratannya dibanding dengan surat kabar. Mengapa demikian?? Karena siapa saja dapat menulis apapun di sebuah blog walaupun dia bukan seorang wartawan. Jadi seperti yang Saya bilang di atas tadi, sodara-sodara kudu ati-ati dalam menggunakan jurnalisme online ini.

  • Jumlah berita yang ditayangkan di jurnalisme online lebih lengkap dan informasi yang dapat disampaikan dapat dilakukan secara cepat dan langsung kepada komunikan, terlebih lagi jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya didalam berita yang akan diterima oleh komunika. Dalam media cetak hanya dapat tersampaikan teks maupun gambar saja. Pastinya lebih menarik jurnalisme online dari segi penyajian, bukan???


Melihat penjelasan-penjelasan yang telah Saya jabarkan, mungkin sodara-sodara berfikir bahwa mungkin saja suatu saat nanti jurnalisme konvensiona, terutama surat kabar akan ditinggalkan oleh seluruh mahkluk di dunia ini mengingat bagaimana perkembangan yang dihadirkan oleh jurnalisme online.

Menurut penelitian di AS menyebutkan bahwa tingkat kesalahan berita surat kabar mencapai 18% dan tingkat kesalahan televise adalah 38%. Berdasarkan data tersebut , maka bukan suatu kemustahilan bila jurnalisme online bias mencapai kesalahan yang lebih tinggi lagi. Dari sini bisa kita lihat bahwa kebenaran suatu berita yang di tampilkan surat kabar jauh lebih terpercaya daripada jurnalisme online. Ini membuktikan bahwa surat kabar pasti masih akan di cari orang dan akan terus hidup walaupun jurnalisme online hadir dalam kemajuan teknologi. Jadi bagi sodara-sodara yang tidak mengerti menggunakan internet, tidak perlu khawatir!! Sodara-sodara sekalian pasti masih bias memperoleh informasi melalui surat kabar yang tidak akan pernah mati di telan kemajuan jurnalisme online. Karena walaupun masih katrok, surat kabar lebih terjamin kebenarannya dan dapat dibaca kapanpun dan dimanapun tanpa harus mengakses internet.

Jadi, selamat memilih media jurnalis mana yang akan sodara-sodara gunkan dalam memperoleh informasi.


Akhirnya sampailah kita pada akhir pertemuan… ^-^. Mudah-mudahan apa yang sudah Saya jelaskan dapat menambah pengetahuan sodara-sodara sekalian mengenai jurnalisme online dan jurnalisme konvensional. Maaf bila ada salah kata, maaf bila mungkin kurang dimengerti.

Terimakasih atas perhatiannya terhadap blog Saya ini. Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Jesus, kekurangan milik dorce… hehehehehe….





Selasa, 15 Juli 2008

ibuku... ok deh..

Ibuku .... Ok dech


Saat engkau hadir di dunia ini, Ibu mendekapmu erat dalam hangat peluknya. Engkau mensyukurinya dengan menjerit sekencang mungkin.

Saat engkau berumur 1 tahun, Ibu menyusui dan memandikanmu. Engkau mensyukurinya dengan tangisanmu yang membangunkannya di tengah malam.

Saat engkau berumur 2 tahun, Ibu melatihmu berjalan. Engkau mensyukurinya dengan berlari menjauh saat Ibu memanggil.

Saat engkau berumur 3 tahun, Ibu membuatkan bubur untukmu dengan penuh cinta. Engkau mensyukurinya dengan membanting mangkokmu ke lantai hingga berceceran.

Saat engkau berumur 4 tahun, Ibu memberimu pensil warna. Engkau mensyukurinya dengan mencoreti permukaan meja makan.

Saat engkau berumur 5 tahun, Ibu memakaikan pakaian terbaik untukmu dan mengajakmu jalan-jalan. Engkau mensyukurinya dengan meloncat-loncat di atas genangan lumpur yang kau jumpai.

Saat engkau berumur 6 tahun, Ibu memasukkanmu ke sekolah dasar. Engkau mensyukurinya dengan berteriak, "AKU TIDAK MAUU !!"

Saat engkau berumur 7 tahun, Ibu membelikanmu bola sepak. Engkau mensyukurinya dengan menyepaknya kuat-kuat hingga memecahkan kaca jendela tetanggamu.

Saat engkau berumur 8 tahun, Ibu membelikanmu es krim. Engkau mensyukurinya dengan menumpahkannya ke pangkuanmu.

Saat engkau berumur 9 tahun, Ibu membayarkan kursus piano untukmu. Engkau mensyukurinya dengan tak pernah serius berlatih.

Saat engkau berumur 10 tahun, Ibu mengantarkanmu bermain bola, berolahraga dan ke pesta ulang tahun temanmu. Engkau mensyukurinya dengan melompat keluar dari mobil tanpa berpamitan.

Saat engkau berumur 11 tahun, Ibu mengajak engkau dan temanmu ke bioskop. Engkau mensyukurinya dengan menyuruh Ibu duduk di barisan yang berbeda.

Saat engkau berumur 12 tahun, Ibu mengingatkanmu untuk tidak menonton acara TV tertentu. Engkau mensyukurinya dengan menunggu hingga Ibu keluar rumah.


Belasan tahun kemudian,

Saat engkau berumur 13 tahun, Ibu menyuruhmu memotong rambut.Engkau mensyukurinya dengan mengatakan bahwa Ibu tidak mengerti mode.

Saat engkau berumur 14 tahun, Ibu membayarkan kemah remaja selama sebulan untukmu. Engkau mensyukurinya dengan tak pernah menceritakan kabarmu selama itu.

Saat engkau berumur 15 tahun, Ibu pulang dari kantor, mencari pelukanmu. Engkau mensyukurinya dengan menutup dan mengunci pintu kamarmu.

Saat engkau berumur 16 tahun, Ibu mengajarkan padamu cara mengendarai mobil. Engkau mensyukurinya dengan memakai mobil setiap ada kesempatan.

Saat engkau berumur 17 tahun, Ibu menunggu telepon penting. Engkau mensyukurinya dengan bertelepon ria sepanjang malam.

Saat engkau berumur 18 tahun, Ibu menangis haru pada hari kelulusanmu. Engkau mensyukurinya dengan berpesta pora bersama temanmu hingga fajar menjelang.


Ketika tubuh bertambah lemah, semakin tua ...

Saat engkau berumur 19 tahun, Ibu membayari biaya kuliahmu, mengantarkanmu ke kampus dan membawakan barang-barangmu. Engkau mensyukurinya dengan berpamitan sedemikian rupa, agar tak nampak Ibu memelukmu di depan teman-temanmu.

Saat engkau berumur 20 tahun, Ibu bertanya sudahkah engkau mempunyai pacar ? Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Bukan urusanmu."

Saat engkau berumur 21 tahun, Ibu menyarankanmu bekerja di bidang ini-itu kelak. Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Aku tidak mau seperti Ibu."

Saat engkau berumur 22 tahun, Ibu memelukmu saat tibanya hari wisudamu. Engkau mensyukurinya dengan minta hadiah tur ke Eropa.

Saat engkau berumur 23 tahun, Ibu memberikan perabotan untuk rumah kontrakanmu. Engkau mensyukurinya dengan mengatakan pada temanmu, perabotan itu jelek.

Saat engkau berumur 24 tahun, Ibu bertemu dengan pacarmu dan menanyakan rencana pernikahanmu. Engkau mensyukurinya dengan melotot dan menggeram, "Ibuu ... nantilah !"

Saat engkau berumur 25 tahun, Ibu membantu biaya pesta pernikahanmu dan Ibu menangis bahagia, serta mengatakan betapa besar cintanya padamu. Engkau mensyukurinya dengan pindah ke luar kota.

Saat engkau berumur 30 tahun, Ibu memberi nasihat untuk perawatan anak-anakmu. Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Sekarang zamannya sudah beda."

Saat engkau berumur 40 tahun, Ibu menelponmu dan mengingatkan akan acara perkumpulan keluarga. Engkau mensyukurinya dengan mengatakan bahwa engkau benar-benar sibuk sekarang.

Saat engkau berumur 50 tahun, Ibu jatuh sakit dan membutuhkan engkau untuk merawatnya. Engkau mensyukurinya dengan menceritakan kisah orang tua yang menjadi beban bagi anak-anaknya.


Hingga kemudian, di suatu hari, Ibu meninggal.

Dan segala sesuatu yang tak pernah kau baktikan untuk Ibu setulusnya, menjelma menjadi penyesalan yang menyiksa dirimu seperti halilintar


Selamat Datang Jurnalisme Online


Jurnalisme online hadir akibat perkembangan teknologi komunikasi dan memudahkan khalayak memperoleh informasi. Tetapi, ada orang yang risau dengan kehadiran jurnalisme online. Sebab, relibialitas informasi yang dihasilkan jurnalisme online sering terabaikan. Timbullah keraguan dalam diri khalayak untuk mengakses jurnalisme online.


  • Ada makna di balik Jurnalisme Online.

Sesungguhnya jurnalisme online hadir pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drudge membeberkan cerita perselingkuhan Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky atau yang sering disebut “monicagate” (Grossman, 1999:17). Ketika itu, Drudge berbekal sebuah laptop dan modem, menyiarkan berita tentang berita tersebut lewat internet. Semua orang yang mengakses internet segera mengetahui rincian cerita “monicagate”.

Berpangkal pada kenyataan diatas, jurnalisme online itu seolah-olah bukan jurnalisme. Jonathan Dube, seorang wartawan jurnalisme online, bahkan merasakan bahwa jurnalisme online tidak seseru jurnalisme biasa. Ini terasa logis, sebab orang yang tidak memiliki keterampilan jurnalistik yang memadai pun bisa bercerita lewat jurnalisme online. Orang yang tidak mengenal seluk beluk jurnalisme bisa menyampaikan idenya pada orang-orang di berbagai belahan bumi melalui internet.

Persoalannya sekarang adalah, bagaimana tingkat kebenaran berita yang ibawa oleh jurnalisme online. Kesalahan pemneritaan mungkin saja terjadi. Sangat tidak mungkin jurnalisme online bebas dari kesalahan. Berita televise dan berita surat kabar, yang notabenenya dihasilkan oleh orang-orang yang memiliki keterampilan jurnalistik memadai, dianggap masih mengandung kesalahan. Sebuah penelitian di Amerika Serikat misalnya, menyetujui bahwa tingkat kesalahan berita surat kabar mencapai 18% dan tingkat kesalahan berita televisi mencapai angka 38% (Hickey 1999:42). Dengan kata lain, khalayak perlu berhati-hati menerima informasi dari jurnalisme online.



  • Kelebihan Jurnalisme Online.

Adapun kelebihan dari jurnalisme online, antara lain:

- Sebagai program untuk memberdayakan individu dalam memperoleh informasi. Setiap individu punya kesempatan untuk mengakses segala informasi yang dia kehendaki sehingga dapat memuaskan kerinduannya akan inormasi.

- Bisa menyiarkan informasi dalam jumlah yang sangat banyak dalam waktu yang sangat pendek.

- Bisa menggabungkan tulisan, gambar dan suara dalam satu kesatuan yang utuh. Ini jelas menambah daya tarik pesan. Oleh karena itu, jurnalisme online akan menguasai perhatian masyarakat.


  • Kekurangan Jurnalisme Online

Selain memiliki kelebihan, jurnalisme online jua memiliki sisi kekurangan, antara lain:

    • Jurnalisme Online tiak memiliki penyunting seperti yang dimiliki surat kabar konvensional

    • Tidak membutuhkan orang yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak.

    • Tidak memiliki kreibilitas.


Semua ciri ini menyiratkan bahwa masyarakat yang mengakses jurnalisme online harus senantiasa kritis dan skeptis ketika menerima informasi.



  • Manfaat Jurnalisme online

    • Sebagai pengungkap sejarah

    • Memuaskan keinginan individu untuk melarikan diri dari jurnalisme biasa. Jurnalisme online memiliki peluang untuk memuaskan masyarakat yang idak puas dengan berita yang mereka peroleh lewat media massa.


Bila ada pihak yang mengatakan bahwa jurnalisme online merupakan tantangan bagi dunia jurnalistik dalam konteks peningkatan kualitas berita, ide ini tidak benar. Sebab, peningkatan kualitas berita yang utama berkaitan dengan etika jurnalistik . alam kaitannya denag etika jurnalistik, jurnalisme online sering mengabaikan etika jurnalistik sebagai standar yang memandu keterampilan jurnalistik (Sustiwi, 2000).

Sudah barang tentu, dalam memanfaatkan jurnalisme online, masyarakat berpedoman kepaa makna yang mereka berikan kepada jurnalisme online itu sendiri. Tetapi, manfaat jurnalisme online itu lebih merupakan manfaat praktis. Terpulang kepada masyarakat ntuk memanfaatkannya secara filosofi, dan sebagainya.